Kamis, 05 Mei 2011

AIR & JABATAN




Harun Al Rasyid - Penguasa Dinasti Abbasiyah (766 - 809 M),  suatu ketika duduk termenung gelisah, entah apa sebabnya. 


Dia memerintahkan salah Seorang pembantunya untuk mengundang Abu As Sammak – Seorang Ulama terhormat pada masanya. “Nasihatilah Aku, Wahai Abu As Sammak!” kata Harun. 

Pada saat itu Seorang pelayan membawa segelas Air untuk Harun Al Rasyid dan ketika Dia bersiap untuk meminumnya, Abu As Sammak berkata: “Tunggu sebentar Wahai Amirul Mukminin! Demi Tuhan, Aku mengharap agar pertanyaan ku dijawab dengan jujur. 

Seandainya Anda haus tapi segelas Air ini tak dapat Anda minum, berapa harga yang bersedia Anda bayar demi melepaskan dahaga?” “Setengah dari yang ku miliki” ujar Harun dan kemudian - Ia pun meminumnya. 

Beberapa saat kemudian Abu As Sammak bertanya lagi: “Seandainya apa yang Anda minum tadi tidak dapat keluar, sehingga mengganggu kesehatan Anda – berapakah Anda bersedia membayar untuk kesembuhan Anda?”. “Setengah dari yang ku miliki” jawabnya tegas. 

“Ketahuilah bahwa seluruh kekayaan dan kekuasaan yang nilainya hanya seharga segelas Air tidak wajar diperebutkan atau dipertahankan tanpa hak!” kata Abu Al Sammak. 

Lain lagi kisah Umar RA,. Adalah Hurmuzan, seorang Tokoh Persia yang sedang ditawan dan kemudian dijatuhi hukuman mati – memohon kepada Umar ra. 

“Berilah Aku segelas air sebelum hukuman dijatuhkan kepada ku!” Umar ra, setuju dan sebelum terpidana tersebut minum, Ia memandang Umar dengan bertanya, “Apakah Aku memperoleh keamanan sampai Air ini habis Saya minum?” 

Umar ra mengiyakan, tetapi dengan serta merta Hurmuzan menumpahkan isi gelas itu dan dengan senyum penuh arti,  Ia berkata: “Tepatilah janjimu Wahai Umar! Berilah Aku keamanan!” 

Hadirin yang menyaksikan tersentak, namun Umar ra, berkata: “Lepaskan dia, kita harus setia kepada janji, apapun akibatnya! Segelas air yang merupakan sumber kehidupan, bahkan kehidupan itu sendiri, tiada artinya jika menyalahi kesetiaan kepada janji". 

Inilah harga segelas air bagi Khalifah Umar ra. Ada seorang yang bergelimang dosa melihat se-ekor Anjing kehausan. Ia sodorkan segelas Air kepada binatang itu. 

Sabda Nabi yang menguraikan peristiwa ini: “Tuhan mengampuni dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam Surga karena segelas Air itu” 

Inilah harga tertinggi bagi segelas Air! Kalau begitu, mana lebih "mahal" antara Air dengan Jabatan? So, Bagaimana menurut Anda?  


Sumber: "Lentera Hati" by M. Quraish Shihab


Tidak ada komentar:

Posting Komentar