Selasa, 10 Mei 2011

KETIKA UNTA BICARA




Masih ingatkah Anda kisah tentang semut yang berbicara dengan Nabi Sulaiman AS.? Saat pasukan Nabi Sulaiman AS, akan melintasi jalan - di mana kawanan semut sedang berada di atas lubangnya (di luar). 


Maka,  Nabi Sulaiman perintahkan untuk segera minggir dan masuk ke “rumah”nya,  agar tidak terinjak oleh Pasukan beliau.  Nah, karenanya mereka selamat,  setelah mengindahkan perintah Nabi Sulaiman. 

Lain lagi kisah tentang Unta – yang bisa omong pada Bal’am. Ia hidup di masa Nabi Musa AS.  Semula, Ia adalah Orang shaleh, ‘alim dan dikenal memiliki doa yang makbul. Artinya, setiap kali memohon selalu di-ijabahi Tuhan. 

Tapi, karena terkena bujuk rayuan Iblis, maka justru Ia berpihak, melindungi dan membela Orang – orang kafir dalam rangka memerangi Nabi Musa AS, dan Pasukannya. Kisahnya, ketika Ia naik Unta menuju bukit untuk berdoa, maka dengan izin Tuhan,  

Unta itu berkata, : ”Wahai Bal’am! Celaka kamu ini, mau ke mana Engkau? Apakah kamu tidak menyaksikan bahwa para Malaikat menghalangi Aku?” Peristiwa itu terjadi saat Nabi Musa AS, sedang mengejar Orang-orang  kafir jahat dan hendak melewati Negeri Kan’an - di mana Bal’am tinggal. 

Orang – orang  kafir tersebut minta perlindungan dan bantuan pada Bal’am untuk berdoa, agar Nabi Musa dan pasukannya tidak bisa masuk ke negeri mereka. Sebab, kalau mereka bisa masuk, pasti kita semua akan terusir dari Negeri kita sendiri.  

Jawab Bal’am : “Kamu semua ini ngaco! Nabi Musa AS, itu pasukannya banyak dan kuat, yang ditugaskan oleh Tuhan membasmi kedzaliman Orang-orang kafir yang jahat. Jika Aku berdoa untuk kecelakaan Beliau, maka Aku sendiri yang akan rugi dunia akhirat!” 

Mendengar jawaban Bal’am itu, Mereka tak patah semangat untuk terus merayu, membujuk Bal’am. Sekali dua kali permintaan mereka ditolaknya. Namun, akhirnya Ia pun menuruti  mereka, dan memohon kepada Tuhan. 

Usai berdoa, Ia  berkata pada kaumnya bahwa “sinyal” yang Ia tangkap dari Tuhan - kalau Bal’am dilarang ber-doa untuk kepentingan (membantu) orang kafir itu”. Sahut mereka, “Siapa tahu Tuhan berkehendak lain. sekali ini sajalah, tolong  mohonkan lagi kepada Tuhan-mu!” Lagi-lagi Mereka mendesak. 

Si Bal’am pun tak dapat menolak, dan Ia berdoa lagi. Ternyata  Ia tidak “menangkap” sinyal seperti doa pertama tadi. Ketika mereka tahu sudah tak ada lagi sinyal, Mereka berkata: “itu artinya Tuhan-mu tidak melarangmu lagi dalam mbantu kami menghadapi Musa dan Pasukannya!”.   

Dan ketika Ia berdoa untuk keburukan Nabi Musa dan Pasukannya, justru doa kejelekan itu balik ke kaumnya sendiri. sedangkan kebaikannya untuk Nabi Musa dan Pasukannya. Begitu diulang-ulang, yang terjadi tetap seperti itu. Akhirnya, mereka putuskan:

“Sekarang begini aja! Kumpulkan wanita - wanita cantik dan lengkapi mereka dengan perhiasan yang indah. Kemudian suruh mereka menjajakan diri mereka kepada pasukan Nabi Musa dan pesanlah mereka jangan sampai menolak jika diajak kencan (zina). Jika hal ini bisa dilaksanakan maka berhasillah rencanamu!”

Lalu semua saran Bal’an itu dilaksanakan oleh kaumnya dengan penuh kesungguhan. Nah, di antara pasukan Nabi Musa - ada yang bernama Zamri. Ketika melihat kecantikan wanita Kan’an bernama Kasty, Ia tak tahan dan mulai tergoda oleh-nya. 

Hal itu rupanya mempengaruhi teman – teman  yang lain. Akhirnya, terjadilah perbuatan zina di antara mereka. Akibatnya, seketika Tuhan menurunkan adzab berupa penyakit Tha’un kepada Pasukan Nabi Musa, sehingga banyak  yang gugur saat itu.  Itu semua berawal dari Bal’am, dan akibat itu pula semua ilmu dan karamahnya dilucuti Tuhan. 

Di akhir hayatnya Ia mati dalam keadaan su’ul khatimah, Na’udzubillah Min Dzalik! Nah, betapa lihainya Iblis dalam upaya melancarkan siasat jahatnya – merayu, membujuk, menghasut dan menjerumuskan orang ke dalam kemaksiatan dan dosa. 

So, semoga kita selalu dijauhkan, diselamatkan dan dijaga dari semua godaan, gangguan dan tipu daya Iblis laknatullah!, Amin….. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar